Zaid bin Ali berpandangan
bahwa penjualan suatu barang secara kredit dengan harga yang lebih tinggi
daripada harga tunai merupakan salah satu bentuk transaksi yang sah dan dapat dibenarkan selama transaksi tersebut dilandasi oleh prinsip
saling ridha antar kedua belah pihak.
Prinsipnya jenis transakai barang
atau jasa yang halal kalau didasarkan atas suka sama suka diperbolehkan.
Sebagaiman firman Allah dalam surat An-Nisaa’( 4) ayat 29 :” Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka dia
ntara kamu “.
Pemikiran Zaid bin Ali dalam menerapkan Ekonomi Islam:
1. Menurut Zaid bin Ali, transaksi kredit dapat dibenarkan
selama dilandasi oleh prinsip saling ridha antar kedua belah pihak.
2. Penjualan yang dilakukan secara kredit merupakan salah satu
bentuk promosi sekaligus respon terhadap permintaan pasar
3. Keuntungan dari penjualan kredit adalah kompensasi atas
kemudahan yang diperoleh seseorang tanpa harus membayar tunai.
4. Keuntungan dari jual beli secara kredit tentu berbeda dengan
pengambilan keuntungan dari suatu penangguhan pembayaran pinjaman.
5. Menurut Zaid, uang tidak dengan sendirinya menghasilkan
sesuatu. Ia baru akan dapat menghasilkan jika dan hanya melalui
perniagaan.
6. Keuntungan dari penjualan secara kredit tidak serta merta
mengindikasikan bahwa harga yang lebih tinggi selalu berkaitan dengan waktu.
7. Seseorang yang menjual secara kredit dapat pula menetapkan
harga yang lebih rendah daripada harga pembeliannya.
8. Seseorang dapat juga menjual barangnya, baik secara tunai
ataupun kredit, dengan harga yang lebih rendah daripada harga pembeliannya.
9. Dalam syariah, setiap baik buruknya suatu akad ditentukan
oleh akad itu sendiri, tidak dihubungkan dengan akad yang lain.
No comments:
Post a Comment