Tujuan Kebijakan Fiskal | Tujuan utama
dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran,
dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa.
Adapun tujuan-tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal secara rinci adalah
sebagai berikut:
a. Mencapai kestabilan perekonomian nasional.
b. Memacu pertumbuhan ekonomi.
c. Mendorong laju investasi.
d. Membuka kesempatan kerja yang luas.
e. Mewujudkan keadilan sosial.
f. Sebagai wujud pemerataan dan
pendistribusian pendapatan.
g. Mengurangi pengangguran.
h. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa
agar terhindar dari inflasi.
Lebih lanjut, dibentuknya kebijakan fiskal oleh pemerintah memiliki
tujuan tersendiri bagi negara. Secara umum, tujuan dikeluarkannya kebijakan
fiskal adalah:
- Untuk
memperbaiki kondisi perekonomian negara agar menjadi lebih baik. Dengan
adanya kondisi ekonomi yang baik pada suatu negara maka sektor-sektor
usaha dapat mengalami kemajuan sehingga berdampak pada peluang kesempatan
kerja yang juga akan meningkat. Hal ini dapat mengurangi pengangguran yang
ada di Indonesia.
- Kebijakan
fiskal dalam bentuk anggaran dapat digunakan oleh pemerintah untuk
mengatasi masalah inflasi yang datang secara tiba-tiba dan untuk
mengendalikan harga-harga yang ada. Secara umum kebijakan ini digunakan
untuk menstabilkan harga-harga yang naik saat inflasi berlangsung.
- Untuk
mendistribusikan dan pemerataan pendapatan masyarakat di seluruh wilayah
negara Indonesia sehingga keadilan sosial bagi warga negara dapat tercapai.
Hal ini berguna untuk memberantas akan terjadinya kesenjangan sosial.
- Meningkatkan
PDB dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal bertujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal karena berpengaruh besar
dengan pemasukan atau pendapatan negara, meliputi: bea dan cukai, pajak
bumi dan bangunan, pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata,
dan lainnya. Selain itu, contoh pengeluaran negara yang dimaksud di
antaranya:
- Pembangunan
sarana dan prasarana umum.
- Belanja
persenjataan.
- Proyek
pemerintah.
- Pesawat
dan program lain untuk kesejahteraan masyarakat.
- Memperluas
lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Seperti yang kita
ketahui, pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi momok di
suatu negara. Di Indonesia, tingkat pengangguran sudah berkurang 140.000
jiwa.
Menurut
persentase tingkat pengangguran terbuka, jika pada Februari 2017 angkanya
mencapai 5,33%, pada Februari tahun ini angkanya berada di level 5,13%.
Hal tersebut
juga tidak terlepas dari pelaksanaan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal memang
diaplikasikan serta menjadi prioritas dalam upaya pencegahan timbulnya
pengangguran.
- Menstabilkan
harga-harga barang/mengatasi inflasi. Turunnya harga suatu barang
membuat hilangnya harapan untuk mendapatkan keuntungan bagi sektor swasta.
Akan tetapi, harga yang terus meningkat juga bisa mengakibatkan inflasi.
Di sisi lain,
inflasi bisa memberikan keuntungan seperti menciptakan kesempatan kerja penuh.
Akan tetapi, inflasi juga bisa berdampak negatif pada kelompok atau orang yang
berpenghasilan rendah karena daya beli jadi menurun.
Masalah inflasi
yang tak kunjung stabil berpotensi besar membuat kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah berkurang. Melalui kebijakan fiskal, tingkat
pendapatan nasional, kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan
distribusi penghasilan nasional pun diharapkan akan berjalan dengan baik.
No comments:
Post a Comment