Blog Ilmu Pengetahuan
Tuesday, 25 December 2018
Apa Itu Rush Money?
Apa Itu Rush Money? | Dikutip dari berbagai sumber, rush money adalah gerakan menarik uang dari tabungan masing-masing secara serempak, dalam jumlah besar dan di waktu hampir bersamaan. 'Aksi' ini, bahkan tak jarang menguras habis uang yang ada di tabungan.
sumber lain mengatakan bahwa Pengertian dari aksi rush money adalah gerakan menarik uang yang ada di bank sebanyak banyaknya dengan tujuan keguncangan perekonomian di dalam negeri, tujuannya adalah bisa jadi berbagi motiv bisa jadi karena kecewa dengan pemerintahan.
Baca juga : Dampak Dari Rush Money
Atau bisa juga karena ulah pihak asing yang sengaja menyulutnya untuk menghancurkan kestabilan perekonomian suatu negara.
Dalam dunia perbankan internasional rush money disebut dengan bank runatau bank panic. Hal yang perlu digarisbawahi di sini adalah ketakutan atau kepanikan para nasabah; ketidakpercayaan mereka pada kemampuan bank untuk mengelola bisnisnya. Dalam hal ini, bank justru akan semakin mengalami risiko kebangkrutan bila semakin banyak nasabah yang menarik uangnya. Sehingga apa yang semula hanya berupa kepanikan masal dapat berubah menjadi kebangkrutan yang sebenarnya.
Monday, 17 December 2018
Macam-macam Kebijakan Fiskal
Macam-macam Kebijakan Fiskal | Kebijakan fiskal dibagi menjadi
2 (dua) yaitu menurut segi teori dan menurut jumlah penerimaan dan pengeluaran.
1. Kebijakan
Fiskal dari Segi Teori
a.
Kebijakan Fiskal Fungsional
Merupakan kebijakan untuk
pertimbangan pengeluaran anggaran dan penambahan kesempatan kerja yang
dilakukan oleh pemerintah karena akibat tidak langsung dari pendapatan nasional.
b.
Kebijakan Fiskal yang Disengaja
Merupakan kebijakan fiskal yang
dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang sedang dihadapi dengan
cara memanipulasi anggaran belanja secara sengaja, baik melalui perubahan
perpajakan maupun perubahan pengeluaran pemerintah. Ada tiga bentuk dari macam
kebijakan fiskal ini yaitu.
a)
Membuat perubahan pada
pengeluaran pemerintah
b)
Membuat perubahan pada sistem
pemungutan pajak
c)
Membuat perubahan secara
serentak baik pada pengelolaan pemerintah maupun sistem pemungutan pajak
c.
Kebijakan Fiskal Tak Disengaja
Kebijakan ini dimaksudkan untuk
mengendalikan kecepatan siklus bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. Dalam
kondisi depresi, kebijakan ini dimaksudkan untuk menambah aktivitas kegiatan
ekonomi yang terjadi. Sedangkan dalam keadaan inflasi, kebijakan ini akan
mengurangi aktivitas tersebut. Jenis penstabil otomatis atau kebijakan fiskal
tak disengaja yaitu pajak proporsional, pajak progresif, kebijakan harga
minimum, asuransi pengangguran.
2. Kebijakan
Fiskal dari Jumlah Penerimaan & Pengeluaran
a.
Kebijakan Fiskal Seimbang
Kebijakan fiskal seimbang
merupakan kebijakan yang membuat antara penerimaan dan pengeluaran menjadi sama
jumlahnya. Salah satu kelebihan dari kebijakan fiskal seimbang yaitu
Negara tidak perlu meminjam dana dari pihak dalam Negeri atau luar Negeri.
Sedangkan kelemahannya, kondisi perekonomian akan menjadi terpuruk apabila
keadaan perekonomian negara dalam kondisi tidak menguntungkan.
b.
Kebijakan Fiskal Surplus
Kebijakan fiskal surplus
merupakan kebijakan yang mana jumlah pendapatan harus sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan jumlah pengeluaran. Kebijakan fiskal ini merupakan
cara untuk menghindari inflasi.
c.
Kebijakan Fiskal Defisit
Kebijakan fiskal defisit yaitu
kebijakan yang berlawanan dengan kebijakan surplus. Berarti jumlah pendapatan
lebih rendah dari jumlah pengeluaran. Beberapa kelebihan dari kebijakan
fiskal ini adalah bisa mengatasi kelesuan dan depresi pertumbuhan perekonomian.
Sedangkan untuk kekurangannya adalah anggaran negara selalu dalam keadaan
kekurangan.
d.
Kebijakan Fiskal Dinamis
Kebijakan fiskal dinamis
merupakan suatu kebijakan yang mirip dengan kebijakan fiskal seimbang namun
dengan ditambah improvisasi yaitu sama besar jumlahnya tetapi seiringnya waktu
kedua-duanya akan bertambah besarnya. Kegunaan dari kebijakan ini adalah
menyediakan pendapatan yang bisa untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang
bertambah seiring berjalannya waktu.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan Kebijakan Fiskal | Tujuan utama
dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran,
dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa.
Adapun tujuan-tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal secara rinci adalah
sebagai berikut:
a. Mencapai kestabilan perekonomian nasional.
b. Memacu pertumbuhan ekonomi.
c. Mendorong laju investasi.
d. Membuka kesempatan kerja yang luas.
e. Mewujudkan keadilan sosial.
f. Sebagai wujud pemerataan dan
pendistribusian pendapatan.
g. Mengurangi pengangguran.
h. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa
agar terhindar dari inflasi.
Lebih lanjut, dibentuknya kebijakan fiskal oleh pemerintah memiliki
tujuan tersendiri bagi negara. Secara umum, tujuan dikeluarkannya kebijakan
fiskal adalah:
- Untuk
memperbaiki kondisi perekonomian negara agar menjadi lebih baik. Dengan
adanya kondisi ekonomi yang baik pada suatu negara maka sektor-sektor
usaha dapat mengalami kemajuan sehingga berdampak pada peluang kesempatan
kerja yang juga akan meningkat. Hal ini dapat mengurangi pengangguran yang
ada di Indonesia.
- Kebijakan
fiskal dalam bentuk anggaran dapat digunakan oleh pemerintah untuk
mengatasi masalah inflasi yang datang secara tiba-tiba dan untuk
mengendalikan harga-harga yang ada. Secara umum kebijakan ini digunakan
untuk menstabilkan harga-harga yang naik saat inflasi berlangsung.
- Untuk
mendistribusikan dan pemerataan pendapatan masyarakat di seluruh wilayah
negara Indonesia sehingga keadilan sosial bagi warga negara dapat tercapai.
Hal ini berguna untuk memberantas akan terjadinya kesenjangan sosial.
- Meningkatkan
PDB dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal bertujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal karena berpengaruh besar
dengan pemasukan atau pendapatan negara, meliputi: bea dan cukai, pajak
bumi dan bangunan, pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata,
dan lainnya. Selain itu, contoh pengeluaran negara yang dimaksud di
antaranya:
- Pembangunan
sarana dan prasarana umum.
- Belanja
persenjataan.
- Proyek
pemerintah.
- Pesawat
dan program lain untuk kesejahteraan masyarakat.
- Memperluas
lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Seperti yang kita
ketahui, pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi momok di
suatu negara. Di Indonesia, tingkat pengangguran sudah berkurang 140.000
jiwa.
Menurut
persentase tingkat pengangguran terbuka, jika pada Februari 2017 angkanya
mencapai 5,33%, pada Februari tahun ini angkanya berada di level 5,13%.
Hal tersebut
juga tidak terlepas dari pelaksanaan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal memang
diaplikasikan serta menjadi prioritas dalam upaya pencegahan timbulnya
pengangguran.
- Menstabilkan
harga-harga barang/mengatasi inflasi. Turunnya harga suatu barang
membuat hilangnya harapan untuk mendapatkan keuntungan bagi sektor swasta.
Akan tetapi, harga yang terus meningkat juga bisa mengakibatkan inflasi.
Di sisi lain,
inflasi bisa memberikan keuntungan seperti menciptakan kesempatan kerja penuh.
Akan tetapi, inflasi juga bisa berdampak negatif pada kelompok atau orang yang
berpenghasilan rendah karena daya beli jadi menurun.
Masalah inflasi
yang tak kunjung stabil berpotensi besar membuat kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah berkurang. Melalui kebijakan fiskal, tingkat
pendapatan nasional, kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan
distribusi penghasilan nasional pun diharapkan akan berjalan dengan baik.
Sunday, 16 December 2018
Apa Itu Kebijakan Fiskal?
Apa Itu Kebijakan Fiskal? | Kata "fiskal" berasal dari bahasa latin, fiscus yaitu nama seorang pemegang kuasa atas keuangan pertama pada zaman Romawi kuno. Secara bahasa berarti keranjang atau tas. Dalam bahasa Inggris (fisc) berarti pembendaharaan atau pengaturan keluar masuknya uang dalam kerajaan.
Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan Negara yang dikumpulkan dari masyarakat dan oleh pemerintahan Negara dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran untuk program-program guna menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta digunakan sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.
Baca juga : Tujuan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak pemerintah guna mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah atau memperbarui penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Salah satu hal yang ditonjolkan dari kebijakan fiskal ialah pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah atau negara.
Saturday, 15 December 2018
Apa Itu Deflasi?
Apa Itu
Deflasi? | Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), deflasi didefinisikan sebagai penambahan nilai mata uang,
antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan
mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun; gejala perekonomian yang
merupakan akibat keadaan tersebut, seperti penurunan produksi, langkanya
lapangan kerja, rendahnya daya beli masyarakat.[1]
Sedangkan menurut wikipedia, deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah.[2]
Pengertian deflasi adalah
suatu fenomena dimana harga-harga barang mengalami penurunan secara
terus-menerus dalam periode yang relatif singkat. Selain harga barang yang
turun, biasanya deflasi juga akan diikuti oleh turunnya upah tenaga kerja.
Baca juga : xxxxx
Deflasi
merupakan kebalikan dari inflasi. Inflasi merupakan
kondisi dimana peredaran mata uang di pasar terlalu tinggi, sedangkan deflasi
ialah dimana peredaran mata uang sangat minim sehingga
menyebabkan penurunan harga jual besar-besaran.
Referensi:
- https://kbbi.web.id/deflasi
- Aliminsyah & Padji, Kamus istilah akuntansi, hal.191, Yrama Widya, Bandung:2005
Friday, 14 December 2018
Apa Itu Inflasi?
Apa Itu Inflasi? - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Inflasi diartikan sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Secara singkat, inflasi berarti kenaikan harga umum secara terus-menerus dalam periode tertentu. Lalu kenapa sebuah negara bisa mengalami inflasi? Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, inflasi disebabkan karena permintaan dan penawaran ekonomi ataupun kombinasi keduanya. Persoalan inflasi ini tergolong ke dalam pembahasan ekonomi makro, oleh karena itu analisis yang digunakan adalah permintaan ekonomi secara agregat/keseluruhan dari ekonomi mikro.
Sebelum Indonesia mengalami inflasi besar-besaran di tahun 1998, nilai tukar 1 Dollar AS = Rp.2.450,00. Kemudian, tiba-tiba melonjak menjadi Rp13.513 di akhir Januari 1998. Bayangkan tiga lembar uang 2 ribuan yang biasa diberikan ke tukang parkir bisa untuk membeli Burger seharga 2,5 Dollar AS, yang tidak mungkin terjadi pada zaman sekarang ^_^.
Maka, mari kita bergotong-royong, bersama-sama membangun kekuatan ekonomi kita kembali berjaya seperti dahulu lagi....
Sebelum Indonesia mengalami inflasi besar-besaran di tahun 1998, nilai tukar 1 Dollar AS = Rp.2.450,00. Kemudian, tiba-tiba melonjak menjadi Rp13.513 di akhir Januari 1998. Bayangkan tiga lembar uang 2 ribuan yang biasa diberikan ke tukang parkir bisa untuk membeli Burger seharga 2,5 Dollar AS, yang tidak mungkin terjadi pada zaman sekarang ^_^.
Maka, mari kita bergotong-royong, bersama-sama membangun kekuatan ekonomi kita kembali berjaya seperti dahulu lagi....
Subscribe to:
Posts (Atom)
Dampak dari Rush Money
Dampak dari Rush Money | Dampak rush money akan menimbulkan kekacauan dalam sistem perbankan lantaran terjadi kekurangan uang yang bisa men...
-
Zaid bin Ali berpandangan bahwa penjualan suatu barang secara kredit dengan harga yang lebih tinggi daripada harga tunai merupakan salah s...
-
Al-Auza'i, Pemikiran Sistem Ekonomi Islam Fase Pertama - Beliau bernama Abdurrahman ibn Amr ibn Yahya Al-Auza’i. Lebih dikenal dengan ...
-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .... Halo sobat doctoreconomy dimana saja,,, artikel kali ini, kita akan belajar bareng, tenta...